Rezeki yang ada itu pun adalah rezeki anak dan istri…
Mau bukti?? Bandingkan saja saat anda masih sendiri belum berkeluarga. Kalo pun banyak akan habis-habis di jalan saja. berbeda saat sudah ada berkeluarga. Karena harga diri lelaki adalah bekerja..
Laki-laki adalah yang mampu mengubah dunia meski sebatas depa, menyembunyikan deritanya untuk menafkahi keluarganya, bukan yang cengeng berpangkutangan.. Insya Allah bernilai ibadah dan sebagai penghapus dosa..
”Bukanlah orang yang terbaik di antara kalian orang yang rajin beribadah mencari pahala akhirat dengan meninggalkan aktivitas bekerja untuk kepentingan kehidupan dunia, dan bukan pula orang yang terbaik di antara kalian orang yang rajin bekerja dengan meninggalkan aktivitas ibadah. Orang yang terbaik di antara kalian adalah yang melaksanakan keduanya: rajin bekerja dan rajin pula beribadah. Sebab kekayaan dapat dijadikan sarana meraih kebahagiaan akhirat. Karenanya, janganlah kalian menjadi manusia pemalas.” (HR. Ibnu Asakir dari Anas).
“Barangsiapa di sore hari merasa kecapaian, karena seharian bekerja mencapai kecukupan keluarga, maka pada sore hari itu pula dia mendapatkan curahan ampunan dosa.” (HR. Thabrani dari Ibnu Abbas)..