Aplikasi E-Klaim INA-CBGs

Aplikasi INA-CBG (Indonesia Case Base Groups) merupakan sistem yang digunakan untuk menghitung tarif klaim layanan kesehatan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Program ini pertama kali diluncurkan pada 1 Januari 2014 sebagai bagian dari implementasi JKN yang dicanangkan oleh BPJS Kesehatan. Sebelumnya, aplikasi serupa telah digunakan dalam program JAMKESMAS pada tahun 2010, meskipun dengan versi yang lebih sederhana.

Aplikasi INA-CBG bertujuan untuk memberikan tarif yang adil dan standar bagi fasilitas kesehatan dalam memberikan layanan kepada peserta JKN, serta untuk mempercepat proses klaim kepada BPJS Kesehatan.

Perkembangan Aplikasi INA-CBG

Aplikasi INA-CBG mengalami perkembangan signifikan sejak pertama kali dikembangkan, dimulai dari versi 1.5 hingga versi 5 saat ini. Beberapa aspek yang telah dikembangkan dalam aplikasi ini antara lain:

  1. Interface: Penyempurnaan tampilan agar lebih user-friendly dan mudah digunakan oleh petugas rumah sakit.
  2. Fitur: Penambahan fitur baru yang mendukung proses klaim, validasi data, dan perhitungan tarif.
  3. Grouper: Pengembangan dan pembaruan dalam sistem pengelompokan kasus medis (grouping) menggunakan INA-Grouper.
  4. Penambahan Variable: Penambahan variabel baru dalam perhitungan tarif untuk mencakup lebih banyak skenario medis.
  5. Tarif INA-CBG: Pembaruan tarif berdasarkan data terbaru dan kebutuhan medis.
  6. Modul Protokol Integrasi dengan SIMRS dan BPJS: Sistem yang memungkinkan integrasi dengan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) dan BPJS Kesehatan melalui protokol tertentu.
  7. Rancang Bangun Pengumpulan Data Rumah Sakit: Penyempurnaan dalam pengumpulan data rumah sakit dan pengiriman data ke Data Center Kementerian Kesehatan.

Penyempurnaan Aplikasi E-Klaim v5

Aplikasi E-Klaim v5 merupakan versi terbaru dari aplikasi INA-CBG yang digunakan oleh fasilitas kesehatan (rumah sakit, klinik, dan balai kesehatan) dalam mengajukan klaim ke BPJS Kesehatan. Beberapa perubahan signifikan yang terjadi pada aplikasi E-Klaim v5 sejak diluncurkan antara lain:

  1. Perubahan Interface dan Alur Pengiriman Data:
    • Aplikasi ini kini memiliki tampilan yang lebih modern dan mudah digunakan. Selain itu, alur pengiriman data klaim ke BPJS juga diperbarui untuk mempermudah proses klaim dan verifikasi.
  2. Protokol Integrasi dengan SIMRS dan BPJS:
    • Aplikasi E-Klaim v5 sudah mengintegrasikan SIMRS di rumah sakit dan klinik yang melayani pasien JKN. Integrasi ini memudahkan pengiriman data klaim secara otomatis, mengurangi kesalahan manual, dan mempercepat proses klaim.
    • Bridging dengan BPJS Kesehatan juga memungkinkan pengiriman data klaim secara langsung tanpa perlu pengunggahan file manual.

Keamanan dan Privasi Data

Aplikasi E-Klaim yang digunakan oleh rumah sakit hanya dapat diakses oleh rumah sakit yang bersangkutan. Pihak lain tidak dapat mengakses aplikasi ini untuk tujuan privasi dan keamanan data rumah sakit. Hal ini sangat penting untuk menjaga kerahasiaan informasi medis pasien serta memastikan bahwa data klaim yang dikirimkan akurat dan terlindungi.

Syarat Penggunaan Aplikasi INA-CBG

Untuk menggunakan aplikasi INA-CBG atau E-Klaim, rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya diharuskan memenuhi beberapa syarat berikut:

  1. Kode Registrasi:
    • Fasilitas kesehatan harus memiliki kode registrasi yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI. Kode registrasi ini menunjukkan bahwa fasilitas kesehatan tersebut telah terdaftar dan memenuhi syarat untuk menggunakan aplikasi INA-CBG.
  2. Gratis untuk Fasilitas Kesehatan:
    • Aplikasi INA-CBG diberikan secara gratis kepada fasilitas kesehatan yang terdaftar, dan ini berlaku baik untuk rumah sakit besar maupun klinik yang melayani peserta JKN.

Peran Kementerian Kesehatan

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia berperan sangat penting dalam pengembangan dan distribusi aplikasi INA-CBG dan E-Klaim. Beberapa peran utama Kementerian Kesehatan dalam hal ini adalah:

  • Pengembangan Sistem: Mengembangkan dan memperbarui aplikasi INA-CBG dari versi pertama hingga versi 5, termasuk integrasi dengan sistem lainnya seperti SIMRS dan BPJS Kesehatan.
  • Penyediaan Pelatihan: Menyediakan pelatihan dan dukungan teknis kepada fasilitas kesehatan agar dapat menggunakan aplikasi E-Klaim dengan efektif.
  • Pengawasan dan Evaluasi: Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap implementasi aplikasi ini di fasilitas kesehatan, untuk memastikan bahwa aplikasi berjalan sesuai dengan tujuan program JKN.

Kesimpulan

Aplikasi INA-CBG dan E-Klaim merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menyediakan layanan kesehatan yang lebih baik melalui JKN. Dengan pengembangan aplikasi dari versi 1.5 hingga versi 5, berbagai pembaruan dilakukan untuk meningkatkan efisiensi, akurasi, dan keamanan data klaim. Selain itu, aplikasi ini sudah terintegrasi dengan SIMRS dan BPJS Kesehatan untuk mempermudah proses klaim yang lebih cepat dan otomatis.

Rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang ingin menggunakan aplikasi INA-CBG harus terdaftar terlebih dahulu dengan memperoleh kode registrasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI. Kementerian Kesehatan juga memastikan bahwa aplikasi ini dapat diakses secara gratis oleh fasilitas kesehatan yang memenuhi persyaratan.

Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan sistem klaim dan pembayaran dapat lebih efisien dan transparan, serta membantu mempercepat pelayanan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Semoga penjelasan ini dapat memberi gambaran yang lebih jelas mengenai aplikasi INA-CBG dan peran Kementerian Kesehatan dalam pengembangannya.


Spesifikasi Aplikasi INA-CBG

Aplikasi INA-CBG memiliki beberapa persyaratan dan spesifikasi teknis yang perlu dipenuhi agar dapat berfungsi dengan baik di rumah sakit atau fasilitas kesehatan (faskes). Berikut adalah rincian spesifikasi yang perlu diperhatikan:

1. Sistem Operasi

  • Sistem Operasi: Aplikasi INA-CBG hanya dapat berjalan pada sistem operasi Windows dengan minimal versi Windows 7 atau yang lebih baru.
  • Sistem operasi ini diperlukan agar aplikasi dapat berjalan dengan lancar, mendukung integrasi dengan sistem lain (seperti SIM-RS dan BPJS Kesehatan), serta memanfaatkan fitur-fitur terbaru yang tersedia pada Windows.

2. Koneksi Internet

  • Koneksi Internet: Aplikasi INA-CBG membutuhkan koneksi internet yang stabil untuk melakukan pengiriman data klaim ke Data Center Kementerian Kesehatan.
  • Koneksi internet ini sangat penting untuk memastikan data klaim dapat dikirimkan secara cepat dan akurat ke server pusat, serta menerima pembaruan dan informasi terkait klaim dari BPJS Kesehatan.

Pemeliharaan Aplikasi INA-CBG

Pemeliharaan aplikasi INA-CBG sangat penting untuk menjaga kesinambungan dan kestabilan operasional aplikasi, mengingat aplikasi ini terintegrasi dengan sistem lainnya seperti SIM-RS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit) dan BPJS Kesehatan. Untuk memastikan aplikasi berjalan dengan lancar, berikut adalah beberapa langkah pemeliharaan yang disarankan:

1. Spesifikasi Hardware

  • Rumah sakit atau fasilitas kesehatan harus menggunakan hardware dengan spesifikasi yang cukup untuk mendukung operasional aplikasi secara optimal. Spesifikasi ini harus disesuaikan dengan kebutuhan faskes (misalnya jumlah pasien, transaksi klaim yang diproses, dll).
  • Hardware yang dimaksud mencakup komputer atau server yang dapat menjalankan aplikasi dengan lancar dan cepat, serta mengakses data klaim dan proses verifikasi tanpa mengalami gangguan.

2. Penggunaan UPS (Uninterruptible Power Supply)

  • Untuk menghindari kerusakan database aplikasi akibat pemadaman listrik yang tidak terduga, disarankan bagi faskes yang menggunakan desktop komputer untuk memasang UPS (baterai cadangan).
  • UPS akan memastikan bahwa jika terjadi pemadaman listrik, sistem dapat tetap berjalan hingga daya listrik kembali normal, serta menghindari kehilangan data yang sedang diproses.

3. Keamanan Data (Anti-Virus)

  • Penggunaan software anti-virus yang selalu terupdate sangat dianjurkan untuk menjaga keamanan data rumah sakit dan mencegah infeksi virus atau malware yang dapat merusak sistem atau mencuri informasi klaim.
  • Anti-virus yang up-to-date akan memberikan perlindungan dari ancaman terbaru dan memastikan bahwa data yang dikirimkan melalui aplikasi tidak terkontaminasi oleh perangkat lunak berbahaya.

4. Backup Data Secara Periodik

  • Untuk memastikan keamanan data dan mencegah kehilangan data, disarankan untuk melakukan backup data secara sistematis dan manual secara periodik sesuai dengan kebutuhan fasilitas kesehatan.
  • Backup data ini bertujuan untuk melindungi informasi penting dan memudahkan pemulihan data apabila terjadi kerusakan pada sistem atau kehilangan data akibat kegagalan teknis.

5. Penunjukan Petugas Tanggung Jawab

  • Fasilitas kesehatan (faskes) harus menunjuk petugas yang diberi tanggung jawab untuk melakukan pemeliharaan dan pengelolaan aplikasi INA-CBG.
  • Petugas ini harus memastikan aplikasi berjalan dengan baik, menangani pemeliharaan perangkat keras dan perangkat lunak, serta melakukan tindakan perbaikan atau pembaruan jika diperlukan.
  • Petugas juga bertanggung jawab untuk memastikan data klaim dapat dikirim dengan benar dan proses verifikasi klaim berjalan lancar.


Setup Baru E-Klaim INA-CBG versi 5

Bagi Rumah Sakit yang belum terpasang/terinstall sama sekali Aplikasi E-Klaim INA-CBG versi 5

SPESIFIKASI
Aplikasi INA-CBG hanya dapat berjalan pada sistem operasi os windows dengan minimal windows 7


Pembaharuan (Update) E-Klaim INA-CBG 5.9

Bagi Rumah Sakit yang telah berjalan dengan Aplikasi E-Klaim INA-CBG versi 5 sebelumnya, silakan untuk mendownload update dari link berikut:

Tata cara update Aplikasi E-Klaim INA-CBGLakukan backup terlebih dahulu dengan meng”copy” pada  direktori c:\E-Klaim dan simpan di hdd eksternal atau flashdiskPastikan Apache dan MySQL pada XAMPP sedang posisi OFFJalankan program Patch_E-Klaim_INA-CBG_5.9.1.202412200558.exeRestart Apache dan MySQL pada XAMPPSelesai

Scroll to Top